HadisHasan yang diriwayatkan oleh Ahmad Hanbal, yang bermaksud begini: Sabda Rasulullah S.A.W: 'Sesungguhnya apabila jenazah seseorang itu diletakkan di dalam kuburnya, sesungguhnya jenazah itu mendengar suara (terompah kasut) orang-orang yang menghantarnya ke kubur pada saat mereka meninggalkan tempat itu. Jika mayat itu seorang muslim, maka
Pastiramai di luar sana yang menginginkan segera ditemukan jodoh, namun jodoh itu kan rahsia Tuhan. Terpksa Bvka Cerita Ibu Kndung Dengan Anak Tlri “Dia Nak Sedekah Kot” – Penunggang Motosikal Nekad Bayar Tol Buat Netizen Berdekah! [VIDEO] Pemuda cu4k tersalah masuk tandas wanita “Alhamdulillah Sah! Maaf Tak Boleh Jemput Ramai
Dikecamtetapkan kriteria ‘jodoh’ ketinggian 170cm, warganet sokong gadis ini di rumahnya di Terengganu dan dapat dilihat kelibat dua orang wanita yang menunggu di depan pintu rumah untuk meminta sedekah. Tindakan seperti itu pastinya membuatkan tuan rumah berasa tidak selesa sehingga dia memuat naik video dengan bertanyakan sama ada
cash. “Kapan kamu akan menikah? Usiamu sudah semakin bertambah.” Pertanyaan di atas kerap kali menjadi momok para wanita pada umumnya, apalagi jika usia seorang wanita sudah menginjak kepala dua, harus mempersiapkan mental sekuat baja untuk menerima bermacam – macam pertanyaan seputar jodoh dan pernikahan baik dari orangtua, keluarga dekat, karib kerabat, dan masyarakat luas. Beberapa wanita ada yang mengalami frustrasi, kegalauan berkepanjangan saat belum dipertemukan dengan jodoh yang diharapkan. Akan tetapi, ada juga wanita yang dengan mudahnya bertemu dengan jodoh, lalu ia menikah. Jodoh adalah takdir yang sudah Allah atur kapan waktu yang tepat antara dua insan untuk saling bertemu. Namun, kadang Allah bisa mengubah takdir seseorang melalui atas kehendak-Nya, salah satunya melalui ikhktiar sedekah. * Kisah zaman Nabi Ibrahim adalah bukti nyata bahwa Allah bisa mengubah takdir seorang hamba. Seorang sahabat sekaligus murid Nabi Ibrahim yang akan menikah esok hari, kemudian datanglah Malaikat Izrail memberitahu bahwa usia anak muda itu tak akan sampai ke pernikahannya. Namun, esok hari menjelang pernikahannya, Nabi Ibrahim masih melihat dan menyaksikan anak muda itu melangsungkan pernikahannya. Sampai akhirnya, usianya 70 tahun, ia masih hidup. Nabi Ibrahim bertanya kepada Malaikat Izrail perihal tersebut. Malaikat Izrail menjawab bahwa dirinya memang akan mencabut nyawa anak muda itu sebelum ia melangsungkan pernikahan. Tetapi Allah menahannya, karena pada malam menjelang pernikahan anak muda tersebut menyedekahkan separuh dari kekayaannya, sehingga Allah memutuskan untuk memanjangkan umur anak muda itu. Sedekah juga dianjurkan dalam Al-Qur’an, seperti pada surat Al-baqarah ayat 245, “Barangsiapa meminjami Allah dengan pinjaman yang baik maka Allah melipatgandakan ganti kepadanya dengan banyak. Allah menahan dan melapangkan rezeki dan kepada-Nyalah kamu dikembalikan.” Allah akan melipatgandakan pahala orang yang bersedekah, bahkan tidak hanya diganti dengan rezeki yang lebih banyak. Tetapi juga Allah bisa memanjangkan usia seseorang, menyembuhkan orang yang sakit, dan mempertemukan Jodoh seorang hamba dengan cara-Nya. Sedekah tidak harus dengan materi, karena tak semua orang mempunyai harta yang berlimpah dan hidup berkecukupan. Oleh karena itu, bisa diganti dengan senyum, seperti pada hadis berikut “Senyummu di hadapan saudaramu adalah bernilai sedekah bagimu“ HR. Tirmidzi Saya sendiri pernah mengalami keajaiban sedekah saat ingin segera bertemu dengan jodoh. Beberapa tahun yang lalu, saya tuliskan keinginan dan target untuk menikah dengan calon imam lengkap dengan kriteria yang diinginkan. Tulisan itu saya tempel di dinding kamar kos dan rutin dibaca setelah selesai salat sebagai doa. * Kisah sahabat Nabi Ibrahim tak hanya sebagai pegangan contoh untuk saya praktikan. Suatu hari, saya tak sengaja melihat dan mendengarkan ceramah ustaz Yusuf Mansur mengenai jodoh dan sedekah. Beliau berkata bahwa ketika kita tak kunjung bertemu dengan jodoh yang kita harapkan, maka semua itu bisa dicapai dengan memaksimalkan ikhtiar kita kepada Allah, salah satu caranya dengan bersedekah. Pada waktu itu, usia saya 25 tahun dan mulai belajar tentang ilmu sedekah dan manfaatnya serta meyakini bahwa Allah akan mempertemukan saya dengan jodoh terbaik sesuai dengan yang ditulis di dinding kamar kurang lebih seperti di bawah ini “Ya Allah semoga Engkau permudah dan mengijabah target saya untuk menikah tahun 2015, dan calon suami idaman yang saya inginkan adalah dia yang saleh, usianya minimal lebih tua 2 tahun dari saya, pendidikannya S2, mempunyai rumah dan mobil pribadi hasil kerja kerasnya sendiri, bukan dari orangtua.” Saat itu, saya belum tau siapa yang akan menjadi jodoh saya. Akan tetapi, keyakinan itu tertanam kuat dalam hati , bahwa Allah pasti mempertemukan jodoh terbaik tepat di tahun 2015 dengan kriteria yang saya inginkan. Saya mulai belajar sedekah dan terus berikhtiar menjadi pribadi yang lebih baik. Sekitar 2 bulan setelah menjalankan sedekah, saya dijodohkan dengan beberapa teman oleh kerabat dekat. Namun, semua saya tolak, karena tak sesuai kriteria. Sejak saat itu, saya meyakini bahwa sedekah itu dapat memperlancar usaha dan ikhtiar kita terhadap tujuan yang ingin dicapai. Sebelum saya rutin sedekah, tak pernah ada yang menjodohkan saya dengan seseorang. Usaha saya untuk menjemput jodoh yang diharapkan tak pernah menyerah , karena waktu terus bergulir dan tahun 2015 akan segera tiba. Sampai akhirnya, saya coba menambah nilai sedekah yang dikeluarkan. * Tepat pada momen idulfitri tahun 2015, saat saya pulang kampung, ada niat dalam diri untuk bersedekah kepada orang – orang jompo dan anak yatim di sekitar rumah. Sebelum membagikan sedekah, saya berdoa semoga Allah segera mempertemukan dengan jodoh impian saya. Hal yang tak diduga, setiap kali mengunjungi rumah orang jompo, mereka mendoakan agar saya mendapat jodoh yang baik dan cepat menikah. Satu minggu berlalu, tiba – tiba teman saya mengubungi, bahwa ada temannya usia 27 tahun, masih kuliah S2, sudah bekerja, punya rumah, sedang mencari pendamping hidup, dia bermaksud ingin mengenalkan saya dengan temannya. Jantung saya mendadak berdebar kencang, hati gemetar karena takjub dengan kebesaran Allah yang saya rasakan. Kemudian, saya melakukan salat istiqhoroh untuk memohon petunjuk ketetapan hati dari-Nya. Tibalah waktunya untuk bertemu dengan dia, seorang laki-laki tampan, rambut ikal, kulit putih tinggi semampai, sesuai dengan kriteria yang diharapkan. Beberapa hari setelah bertemu dengan dia, saya merasa ragu, apakah dia jodoh terbaik? setiap hari selalu memikiran itu. Sampai akhirnya, saya kembali salat istikharah di sepertiga malam-Nya dan pada siang hari kembali bersedekah. Setelah melakukan salat istikharah dan bersedekah, Allah memberi jawaban lewat mimpi, bahwa dia adalah jodoh terbaik untuk saya. Tepat tanggal 7 November 2015, saya melangsungkan pernikahan dengan jodoh pilihan Allah. Sedekah telah mengajarkan saya banyak hal dalam hidup, terutama saat punya tujuan dan harapan, sedekah salah satu cara untuk bisa mewujudkan mimpi – mimpi yang saya inginkan. Saya mempunyai prinsip, lebih baik menghamburkan uang dalam jumlah besar untuk bersedekah di jalan Allah, daripada untuk berfoya – foya yang tak ada manfaatnya. Hidup di dunia hanya sekali, pergunakanlah sisa usia kita untuk lebih banyak bersedekah, karena sedekah tak akan membuat kita miskin dan kehilangan harta, justru Allah akan ganti dengan yang lebih baik. Berapa pun jumlah sedekah yang dikeluarkan dengan keikhlasan, Allah pasti balas dengan hal yang tak kita duga. Fitri Rahmawati akrab disapa dengan panggilan Rara, kelahiran Brebes, Jawa Tengah adalah Ibu dari tiga anak. Terakhir meniti karier disebuah Perusahaan Distributor pada bulan Maret 2020 sebagai Supervisor Audit.
TANYA Apakah boleh bersedekah dengan niat ingin cepat dapat jodoh? Apakah itu mempengaruhi niat ikhlas dalam bersedekah? Jawab Banyak hadis yang menjelaskan tentnag besarnya pahala sedekah. Diantaranya adlaah sebagai berikut “Minta datangkan rezekimu dari Allah dengan mengeluarkan sedekah.” HR Baihaqi “Obati orang-orang yang sakit dari kalian dengan sedekah.” HR Baihaqi “Segeralah bersedekah karena sesungguhnya bala tidak bisa melangkahinya.” HR Baihaqi BACA JUGA Keutamaan di Balik Sedekah Hadis-hadis dia atas, bukan hanya berisi anjuran untuk sedekah, melainkan pula tentang pahala yang sifatnya bukan hanya ukhrawi tapi juga duniawi. Sebab, disebutkan di sana, sedekah bisa menjadi sebab rezeki, sembuhnya penyakit dan mencegah bala. Dengan kata lain, sedekah dengan megharapkan kebaikan duniawi itu boleh saja. Jika dikomparasikan dengan itu, maka bersedekah sembari berharap segera dapat jodoh pun boleh saja. Ini tidak dianggap mencederai nilai-nilai keikhlasan dalam niat sedekah tersebut. Adapun amalan untuk mempercepat jodoh, selain sedekah adalah memperbanyak istighfar. Ibnu Shubaih pernah menceritakan bahwa pernah ada orang datang kepada al Hasan al Bashri kemudian ia mengeluh kepadanya tentang gersangnya tanah, Ada juga yang mengeluh tentang kesusahan hidupnya, minta didoakan agar cepat dapat momongan, dan ada juga yang mengeluh kebunnya kekeringan. BACA JUGA Cara Agar Dia Menjadi Jodoh Kita Nasihat yang diberikan al Hasan al Bashri adalah meminta mereka untuk beristighfar kepada Allah. “Ibnu Shubaih pernah bercerita bahwa ada seorang laki-laki mengeluh kepada al Hasan al Bashri tentang kegersangan tanahnya, lantas ia berkata kepadalaki-laki tersebut, Mintalah ampun istighfar kepada Allah.’ Yang lain juga mengeluh kepadanya tentang kemiskinannya, lantas ia pun berkata, “Mintalah ampun kepada Allah.’ Ada lagi yang mengatakan kepadanya, Doakan saya agar diberi anak.’ Lantas ia pun berkata kepadanya, Mintalah ampun kepada Allah.’ Dan, masih ada yang mengeluh kepadanya tentang kekeringan yang melanda kebunnya. Ia pun berkata, Mintalah ampun kepada Allah.’ Kemudian aku Ibnu Shubaih mempertanyakan kepada al Hasan al Bashri, ia menjawab Aku tidak mengatakan hal tersebut dari diriku sendiri, tetapi sungguh Allah berfirman dalam surah Nuh Mohonlah ampun kepada tuhanmu. Sesungguhnya, Dia Maha Pengampun, niscaya Dia akan menurunkan hujan yang lebat darilangit kepadamu.” Al Qurthubi, al JAmi’li Ahkam al Qur’an, Kairo Dar al Hadis, Juz IX, h. 504. [] Sumber Tanya Jawab Fikih Sehari-hari/Karya Mahbub Maafi/Penerbit Gramedia Widiasarana Indonesia/Tahun 2018
Cara Menjemput Jodoh dalam Islam Secara syariat, jodoh merupakan salah satu hal yang memang sudah ditetapkan oleh Allah SWT. Namun itu masih menjadi rahasia bagi manusia. Oleh karena itu, manusia harus berusaha untuk menjemput jodoh tersebut. Di dalam syariat sendiri, sudah terdapat aturan perihal bagaimana menjemput jodoh. Berikut ini beberapa cara menjemput jodoh dalam Islam yang perlu diketahui. Baca Juga Ciri-ciri Bahwa Dia adalah Jodoh Kita Cara Menjemput Jodoh dalam Islam, Perbanyak Doa Dalam sebuah hadis riwayat Abu Dawud, Tarmidzi, dan Ibnu Majah, Rasulullah SAW bersabda “Sesungguhnya Allah malu terhadap seseorang yang menadahkan tangannya berdoa meminta kebaikan kepada-Nya, kemudian menolaknya dalam keadaan hampa.” Hadis tersebut seharusnya menjadi cambuk penyemangat untuk memperbanyak doa dan memintanya dengan sungguh-sungguh kepada Allah SWT. Karena sesuai dengan janji Allah dalam Surah Ghafir ayat 60, “Berdoalah kepada-Ku, niscahya akan Aku perkenankan bagimu….” Allah akan mengabulkan doa setiap hamba yang mau berdoa. Terlebih hal yang diharapkan tersebut adalah hal-hal yang akan membawa banyak kebaikan. Perbanyak Sedekah Sesuai dengan cara menjemput jodoh dalam Islam yang pertama, bahwa Allah SWT pasti mengabulan doa bagi hamba-Nya yang mau berdoa dan benar, kita perlu bersabar ketika doa belum dikabulkan. Namun kita juga bisa melakukan upaya yang skiranya bisa mempercepat terkabulnya doa tersebut. Dalam berdoa, Rasulullah SAW memberitahukan kepada kita cara agar doa lebih cepat terkabul, yakni sebagai berikut “Barangsiapa ingin doanya terkabul dan dibebaskan dari kesulitannya hendaklah dia mengatasi menyelesaikan kesulitan orang lain.” HR. Ahmad Salah satu cara menolong dan mengatasi kesulitan orang lain yakni dengan bersedekah dan hal ini tidak bisa di lakukan dengan asal saja. Bahkan sedekah memiliki tingkatan, sedekah terbaik misalnya, merupakan sedekah yang kita berikan kepada kerabat terdekat yang membutuhkan. Baca Juga Menjemput Jodoh Lewat Sedekah Cara Menjemput Jodoh dalam Islam, Silaturahim Kerabat dan Orang Sholeh Seperti yang suda di jelaskan di awal artikel, bahwa jodoh tetap memerlukan usaha yang nyata. Namun perlu diperhatikan cara menjemput jodoh yang dilarang dalam Islam, yakni pacaran. Jangan terpedaya dengan bujuk rayu syaitan bahwa salah satu cara menjemput jodoh itu melalui jalur pacaran. Hal itu salah besar, di dalam Islam sama sekali tidak ada anjuran dan bahkan pacaran merupakan salah satu hal yang dilarang oleh Allah SWT. Karena pacaran merupakan salah satu aktifitas yang mendekati zina. “Janganlah laki dan perempuan berduaan. karena yang ketiganya adalah syetan.” Demikian pesan Nabi Sesuai dengan firman Allah SWT berikut “Dan janganlah kamu mendekati Zina, Zina itu sungguh suatu perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk.” QS. Al-Isra’ ayat 32. Apa lagi kita menginginkan jodoh yang baik, perlu diingat, jodoh adalah cerminan diri. Sebagaimana Firman Allah “Perempuan-perempuan yang keji untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji untuk perempuan-perempuan yang kejipula, sedangkan perempuan-perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik untuk perempuan-perempuan yang baik pula. Mereka itu bersih dari apa yang dituduhkan orang. Mereka memperoleh ampunan dan rezeki yang mulia Surga.” QS. An-Nur 26. Sedangkan di dalam Islam sendiri ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menjemput jodoh. Seperti, meminta bantuan kepada kerabat dekat dan orang yang terpercaya dan baik agamanya, bisa murobi, guru ngaji atau atau ustadz/kyai. Seringlah silaturahim dengan saudara/kerabat ayah, karena mereka adalah wali nikah bagi wanita muslimah. Termasuk juga sepupu dari jalur ayah. Kunjungilah mereka sambil sampaikan niat baik Anda. Jangan lupa juga silaturahim ke kerabat/saudara ibu serta anak-anak mereka sepupu. Karena silaturahim itu mengundang rezeki. “Siapa saja yang ingin dipanjangkan umurnya dan ditambah rezekinya, hendaknya ia menyambung silaturahim.” Demikian sabda Nabi saw. Dan jodoh yang baik itu termasuk rezeki dari Allah. Setelah semua itu, barulah bergaul dengan orang sholeh sebagaimana nasihat wali songo bergaul dengan orang sholeh. Semoga kita bisa mendapat jodoh orang sholeh. Mengenali Tanda Dari Allah Cara menjemput jodoh dalam Islam selanjutnya adalah mengenali tanda dari Allah. Ketika doa dan usaha itu sudah di lakukan dengan konsisten, biasanya akan muncul tanda-tanda dari Allah. Ketika sedang melakukan proses ta’aruf tiba-tiba calon pasangan memutuskan untuk melanjutkan hubungan sedangkan hati kita juga merasakan keyakinan kepada calon pasangan tersebut. Bisa jadi ini merupakan tanda dari Allah SWT bahwa doa kita akan segera di kabulkan. Mengenali atau mengetahui tanda dari Allah ini sangat penting, mengingat doa yang di kabulkan itu tidak langsung ada di hadapan kita. Pasti kita akan di hadapkan sebuah pilihan. Jika kita tidak mengetahui tanda dari Allah maka kita akan memilih hal-hal yang malah menjauhkan kita dari jodoh tersebut. Berserah Diri Kepada Allah Cara menjemput jodoh dalam Islam yang terakhir adalah tawakal atau berserah diri kepada Allah. Setelah melakukan segala upaya, mulai dari berdoa sampai melakukan usaha yang nyata langah berikutnya adalah menyerahkan apa pun hasilnya kepada Allah. Manusia hanya bisa berencana tapi hanya Allah yang bisa menentukan segalanya. Perlebar sabar dalam penantian, jangan pernah berputus asa dan jangan lupa untuk bersyukur atas segala nikmat yang telah Allah SWT berikan. Tidak berhenti sampai disitu, selalu libatkan Allah SWT dalam segala urusan kita. Awali dengan bismillah dan akhiri dengan alhamdulillah. Penulis Syahirah Ramadania Editor Oki Aryono Foto Pixabay
jemput jodoh dengan sedekah